You Are Reading

0

Islam Inklusif Pluralis

Sang Pencari Kebenaran
Usaha pemasaran menyudutkan Islam ketika ini dikaitkan dengan era globalisasi dengan segala dampak bawaannya, termasuk fenomena “plural” yang secara konsekuansial menuntut sikap terbuka, toleran, akomodatif dan inklusif. Dalam situasi sekarang, menurut mereka, sikap tertutup dan eksklusif sudah tidak relevan lagi. Dengan semangat zaman yang sedemikian itulah mereka tampil sebagai kaum pluralis-inklusif.

Keinginan menyenangkan Amerika dalam pembentukan sikap dan pola fikir model (pluralis-inklusif) tersebut tampaknya lebih didorong oleh keinginan untuk menyenangkan kuasa besar dunia yang saat ini sedang menggila memburu mereka yang mereka labelkan sebagai kaum fanatik, fundamentalis, ekstrimis dan teroris Muslim. Seperti yang telah lama kita sadari bahwa dalam situasi sekarang ini memang ada usaha menggubah “Islam” versi Amerika atau “Islam” yang direstui Amerika, yaitu Islam yang hilang keunggulannya, jati dirinya dan dinamika daya juangnya.

Kaum pluralis begitu resah dengan citra Islam yang unik dan berbeda dengan umat lain. Perbedaan mereka dirasakan sebagai pertentangan, konflik dan konfrontasi. Karena itu mereka amat tidak senang dengan hal-hal yang tampak kontras:  baik-buruk, mukmin-kafir, Muslim-non Muslim, dosa-pahala, surga-neraka dan lain sebagainya. Dalam perspektif pluralis-inklusif tidak ada lagi perbedaan-perbedaan seperti itu. Dengan menyamakan semua agama berarti semua agama adalah benar, penganut agama mana pun adalah muslim dan semuanya boleh masuk surga. Yang berbeda hanya jalannya, tetapi yang dituju adalah sama, yaitu Tuhan, dan semuanya (melalui jalan mana pun) akan sampai ke surga. Pluralisme dalam pengertian di atas dikatakan telah menjadi semacam `aqidah. Di kalangan kaum pluralis sendiri memang telah ada yang mengatakan demikian. `Aqidah pluralisinklusif yang secara konsekuensial menghasilkan pula fiqh pluralis (lihat buku Fiqh Lintas Agama) yang dibedakan dari pada `aqidah eksklusif dengan fiqih eksklusifnya pula. Untuk mengesahkan faham pluralisme tersebut para pendukungnya merujuk al- Qur’an dan membuat tafsiran-tafsiran “sekena-kenanya” yang sejalan dengan pola fikir pluralis.

Antara ayat-ayat yang dirujuk termasuklah:
Allah berfirman (yang artinya): “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas manusia.(Al-Baqarah:143).

Umat yang adil dan umat pilihan adalah ‘ummatan wasatha’ (umat pertengahan). Untuk saat ini, terjemahan “umat pertengahan” atau “umat yang adil dan pilihan”. Menjelaskan tentang makna ayat 143 surat al-Baqarah tersebut, dalam Tafsir al-Azhar, Prof. Hamka menyatakan, bahwa kehadiran Nabi Muhammad saw dan umat Islam adalah untuk menjadi jalan tengah bagi ekstrimitas dua komunitas Yahudi dan Kristen; umat Yahudi yang lebih condong kepada urusan dunia semata dan umat Nasrani yang condong kepada kehidupan kerohanian semata, dengan memencilkan diri di biara-biara dan tidak kawin.

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (Al-Hujurat:13)

Tujuan akhir dari konsep pluralisme agama sangat mudah dibaca, yaitu agar umat Islam hancur aqidahnya, sehingga hegemoni kapitalisme yang kafir atas Dunia Islam semakin paripurna dan total. Karena Barat sangat memahami, bahwa Aqidah Islam adalah rahasia atau kunci vitalitas dan kebangkitan umat Islam. Maka kalau tidak segera dihancurkan, umat Islam akan bisa menjadi potensi ancaman serius untuk hegemoni Barat di masa datang. Maka sebelum umat Islam bangkit, Aqidah Islam dalam dada mereka harus dihancurkan dan dimusnahkan, agar umat Islam takluk dan tunduk patuh sepenuh-penuhnya kepada kaum penjajah kafir. Itulah tujuan sebenarnya dari wacana pluralisme agama ini, tidak ada yang lain.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2010 Blog Pribadi Abd Umar